Apa itu Cryptocurrency (Bitcoin)?



Mengenal Aset Kripto: Lebih dari Sekadar Mata Uang

Menurut Ardy S.W. Official Blog, aset kripto bukan sekadar mata uang digital, melainkan bentuk aset yang memiliki nilai tukar tersendiri. Setiap koin kripto merupakan entitas yang sah dan diakui secara global. Hingga kini, telah tercipta jutaan jenis koin kripto dengan legalitas yang diakui di berbagai negara.

Meski begitu, masih banyak orang memandang kripto sebagai sesuatu yang membingungkan dan tidak jelas. Namun, tanpa disadari, kripto telah menjadi bagian dari transaksi nyata. Misalnya, saat saya memberikan makanan, minuman, atau hadiah kepada seseorang, mereka menerimanya dengan senang hati tanpa mengetahui bahwa dana untuk membelinya berasal dari kripto yang saya tukar menjadi rupiah.
 
 
Fluktuasi Harga Kripto

Nilai tukar kripto sangat fluktuatif, bahkan melebihi volatilitas saham, termasuk saham gorengan. Oleh karena itu, saya pribadi menganggap kripto sebagai instrumen investasi berisiko tinggi. Mengapa harga kripto bisa naik dan turun secara drastis? Jawabannya sederhana: mekanismenya mirip dengan pasar pada umumnya, berdasarkan permintaan dan penawaran.

Agar lebih mudah dipahami, bayangkan harga es krim. Jika saya menjual es krim seharga Rp5.000 tetapi Anda hanya bersedia membayar Rp4.000, maka transaksi tidak akan terjadi. Namun, jika kita bernegosiasi dan sepakat pada harga Rp4.500, barulah transaksi berlangsung.

Pada musim kemarau, permintaan es krim meningkat, maka harganya cenderung naik. Sebaliknya, pada musim hujan, permintaan menurun, namun jika pasokan juga terbatas dan ada pembeli yang tetap berminat, harga bisa tetap stabil atau bahkan naik. Begitu pula dengan kripto, harga bergerak dinamis tergantung situasi pasar.

 
Kripto dan Nilai Tukar

Sama seperti rupiah yang tampak stabil di dalam negeri, nilai tukarnya bisa berubah saat dibandingkan dengan mata uang lain seperti dolar AS. Misalnya, Rp14.000 mungkin setara dengan $1, tetapi nilai tersebut bisa berubah menjadi Rp10.000 per $1, tergantung kondisi pasar global dan inflasi. Kripto pun mengikuti pola yang serupa.

Tentu saja, kita tidak bisa menyimpan uang dalam bentuk es krim, meski bisa menikmatinya. Sebaliknya, kita bisa menyimpan aset dalam bentuk kripto, lalu menukarnya kembali menjadi rupiah untuk membeli kebutuhan, termasuk es krim. Inilah konsep dasar dari penyimpanan nilai dalam bentuk aset digital.

 
Diversifikasi Instrumen Keuangan

Seperti pepatah: “Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.” Maka, penting untuk menyimpan kekayaan di berbagai instrumen finansial. Selain aset kripto, kamu bisa memilih deposito, Surat Berharga Negara (SBN), reksa dana, obligasi, saham, indeks, properti, dan emas. Diversifikasi akan membantu mengurangi risiko finansial.

 
Pengalaman Pribadi di Dunia Kripto

Saya pertama kali mencoba membeli koin kripto Bittorrent (BTT) melalui platform Indodax dengan nilai sekitar Rp20.000. Dalam waktu singkat, pada 24 Maret 2021, nilainya meningkat menjadi sekitar Rp30.000. Meski keuntungan bukan tujuan utama saya, pengalaman ini menjadi awal dari kebiasaan menyimpan uang receh dalam bentuk kripto.

Sambil bekerja, saya memanfaatkan waktu luang untuk mencoba berbagai metode pengumpulan kripto seperti cloud mining, faucet, dan aktivitas lain yang menghasilkan koin recehan. Salah satunya, saya pernah mendapatkan lebih dari dua koin Tron (TRX) yang nilainya mencapai lebih dari Rp2.000, hasil dari kegabutan yang ternyata cukup menguntungkan.

 
Legalitas dan Keamanan Platform

Platform Indodax, singkatan dari Indonesia Digital Asset Exchange, merupakan salah satu platform kripto legal di Indonesia. Diawasi langsung oleh OJK, CFX dan KOMDIGI, menjadikannya aman untuk digunakan.

Selain Indodax, terdapat juga platform resmi lainnya seperti:
  • Pintu
  • Reku
  • Tokocrypto
  • Upbit Indonesia
  • Luno
  • Triv
  • Ajaib
  • Pluang

Penegasan

Perlu saya tegaskan bahwa saya tidak menyarankan siapa pun untuk berinvestasi, menabung, atau bahkan berutang demi membeli aset kripto. Segala keputusan dan risiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu. Tulisan ini hanyalah catatan pengalaman pribadi saya dalam mengenal dan mencoba dunia aset digital.

Posting Komentar