Tips Personal Branding

Pengertian Personal Branding serta tips dalam membangun suatu personal branding yang baik.

Personal branding adalah suatu keahlian maupun kemampuan yang membedakan kita dengan orang lain. Selain itu, kita juga mudah diingat oleh orang lain. Dengan demikian, sangat memungkinkan untuk kita direkomendasikan ketika ada yang menanyakan seseorang yang memiliki keahlian itu.

Ardy S.W. Official Blog akan memberikan contoh sebagai berikut:

Contohnya, saya ahli dalam bidang software di personal computer. Kemudian ada si A software-nya bermasalah, si A adalah teman dari teman saya. Dikarenakan saya memiliki keahlian di bidang software, teman saya pun merekomendasikan saya kepada si A untuk memperbaiki software-nya.

Pentingnya Personal Branding
  • Supaya kita mudah mencari pekerjaan
  • Kita dapat direkomendasikan ke lowongan kerja yang hanya disebarkan di kalangan terbatas
  • Sangat membantu untuk mencari partner bisnis, terutama saat baru memulai bisnis

tips personal branding bermanfaat bagi pekerjaan serta kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat luas

Setiap tahun akan ada banyak sekali lulusan sekolah ataupun sarjana diluaran sana. Jumlah lulusan baru ini tidak sebanding dengan lowongan pekerjaan yang tersedia. Maka dari itu, personal branding adalah salah satu kunci untuk menghadapinya.

Pada saat melakukan interview kerja, kita harus bisa "menjual" personal branding dengan baik. Dalam hal ini mencakup kompetensi, pengalaman, attitude dan juga skill yang bisa kita tawarkan kepada interviewer. Personal branding akan membuat kita nampak berkilau dan lebih terlihat diantara ribuan calon karyawan lainnya.

Untuk membangun personal branding yang baik, pertama-tama kita harus memahami potensi diri yang kita miliki. Potensi diri ini bisa kita asah atau di-upgrade dengan baik, sehingga membuat diri kita layak.

Tips untuk menggali potensi diri:
  • Mencoba semua hal yang menarik minat kita
  • Memilah minat yang paling disukai
  • Menyesuaikan impian dengan kemampuan yang dimiliki

Cara membuat potensi diri kita dikenal oleh orang banyak:
  • Selalu konsisten dengan apa yang dilakukan, jangan bosenan
  • Selalu update ilmu baru, belajar, dan berlatih di bidang yang dipilih
  • Ikut komunitas di bidang yang terkait
  • Cari mentor yang bisa membimbing kita, yang sudah sukses di bidang yang sama

Cara mengukur keberhasilan personal branding

Jika orang lain sudah bisa mengindentifikasi kita dengan keunikan kita, maka personal branding kita sudah berhasil. Contoh: Kamu mempunyai hobi membuat aneka kue dan roti. Kamu juga mengikuti kursus di bidang cake & bakery. Personal branding kamu adalah seseorang yang ahli dibidang cake & bakery. Jika ada teman atau orang lain yang datang ke kamu dan menanyakan tentang persoalan cake & bakery, berarti kamu sudah berhasil. Orang lain sudah bisa mengidentifikasi kamu.

Tanpa kita sadari, sosial media mencerminkan para penggunanya. Bahkan tak jarang perusahaan meminta akun sosial media calon karyawannya untuk dicek. Banyak kasus telah terjadi, dimana seorang calon karyawan tidak lolos test karena sosial medianya. Jadi, mulai sekarang teman-teman harus berhati-hati.


sosial media untuk personal branding

Personal Branding di Social Media
  • Pilih social media yang akan digunakan untuk membangun personal branding
  • Social media yang dipilih disesuaikan dengan target. Misalnya, HRD perusahaan atau rekan bisnis
  • Gunakan LinkedIn, Twitter dan Facebook untuk membangun personal branding, karena ini yang sering dicek oleh mereka
  • Konsisten menunjukkan kemampuan di bidang yang ingin ditekankan di social media kita

Hal-hal yang bisa merusak personal branding di social media:
  • Membuat postingan alay
  • Foto-foto alay, berkelakuan alay, dll.
  • Bekerja di PT Mencari Cinta Sejati, PT Patah Hati, Kuliah di Institut Telo Bosok, dll
  • Suka ngeluh di sosial media
  • Semua postingan isinya kegalauan
  • Marah-marah di sosial media (berkata kasar, tidak senonoh atau menghujat orang lain)
  • Menghina dan bergosip apalagi tentang kerjaan dan bos
  • Membuat postingan yang tidak ada manfaatnya untuk orang lain contoh : “ Lagi party nih”, "Duh kebelet boker gue" atau hanya sekedar check in disuatu lokasi atau bahkan memposting tanpa menggunakan caption.

Membiasakan diri dengan membuat caption yang bermanfaat atau sifatnya share-able, mungkin akan terasa sulit dan susah. Juga lebih membutuhkan waktu ketimbang membuat caption ala kadarnya. Tetapi disinilah challenge-nya, untuk menjadi pembeda bagi kita sebagai anak muda yang unik & positif.

Semoga bermanfaat. Semangat membangun personal branding kamu.
Ardy Setyo W
Berbagi informasi, hiburan dan lowongan pekerjaan

Related Posts

Posting Komentar