Waspada Penipuan Melalui Telepon (Scam Call)

Waspada Penipuan Melalui Telepon (Scam Call)

Penipuan melalui telepon sudah dilakukan sejak lama, disebut juga dengan phone scam. Mulai dari saya belum lahir sampai detik ini. Sudah banyak sekali korban yang berjatuhan. Modus-modus penipuan melalui telepon selalu mengikuti perkembangan zaman. Para penipu semakin pintar dan licik dalam beraksi menggaet calon-calon korban. Oleh karena itu, Ardy S.W. Official Blog akan memberikan info berbagai modus penipuan sebagai berikut:

1. Penipu nemu tas/dompet di toilet SPBU
Modus penipuan ini mungkin sudah tidak ada di masa sekarang, tapi perlu diwaspadai. Awalnya penipu mengaku menemukan tas/dompet berisi uang, perhiasan/emas lengkap dengan suratnya, atm, pas foto. Penipu sok kenal sok dekat pura-pura menjadi teman/saudara/keluarga korban. Setelah itu, mulailah bercertita hingga berujung pada meminta pengisian pulsa sebagai tanda terima kasih kepada si satpam. Korban dijanjikan mendapatkan bagian dari isi tas tersebut yang nominalnya belasan bahkan puluhan juta dan akan diantar kerumah. Alasan korban disuruh mengisi melalui pulsa, karena si penipu ditahan oleh satpam SPBU sehingga tidak bisa kalau memberikan uang secara langsung sebab terpantau CCTV SPBU. Jadi uang tanda terima kasihnya dialihkan ke pengisian pulsa/transfer.

2. Penipuan razia polisi
Korban ditelepon penipu yang mengaku sebagai teman/saudara/keluarga terkena razia gabungan untuk mencari begal/narkoba/maling motor, kemudian si penipu tidak membawa kelengkapan surat-surat seperti stnk dan sim. Korban diminta menjadi penjamin untuk berbicara dengan penipu kedua yang mengaku dari pihak kepolisian bahwa si penipu surat-suratnya lengkap. Setelah itu, penipu akan meminta uang guna membayar tilang melalui transfer.

3. Penipuan kecelakaan
Penipu menelepon korban, mengaku menemukan keluarga korban yang tertimpa kecelakaan dan harus segera diselamatkan ke rumah sakit. Biaya rumah sakit harus dibayar terlebih dahulu melalui transfer.

4. Penipuan tertangkap polisi
Penipu mengaku sebagai saudara/keluarga tertangkap polisi karena di tasnya ada narkoba. Penipu mengaku kalau narkoba tersebut bukan dia yang membawa atau memakainya namun ada teman/oknum yang memasukkan narkoba ke tasnya tanpa sepengetahuan si penipu. Kalau ingin dibebaskan maka penipu meminta transfer ke penipu kedua yang mengaku sebagai polisi sebagai uang jaminan pembebasan.

5. Penipuan mendapat hadiah
Korban ditelepon mendapatkan hadiah berupa uang/mobil/barang berharga lainnya dari penipu yang mengaku dari telkomsel/indosat/shoppee/dana/perbankan bahwa kamu adalah pelanggan terpilih/pemenang sehingga berhak mendapatkan hadiah. Ujung-ujungnya penipu meminta kode OTP atau ada juga yang meminta transfer dengan alasan bahwa uang pajak dan nanti akan dikembalikan lagi.

6. Penipuan lelang-lelangan
Korban ditelepon oleh penipu yang mengaku sebagai teman/keluarga berprofesi sebagai polisi. Kemudian dari instansi ada program lelang barang murah hasil sitaan negara/hasil tilang/pt bangkrut, sehingga barang-barang dijual murah dibawah harga pasaran pada umumnya. Sebagai contoh yang sering adalah motor, mobil, elektronik, laptop, dll. Kemudian bisa DP dan dicicil tanpa bunga. Bisa dibayar kapanpun tanpa denda yang penting sesuai jangka waktunya harus dilunasi. Nanti DP ditransfer dulu kemudian barang akan dikirimkan. Tapi ternyata setelah ditransfer, tidak ada barang apapun yang datang.

7. Penipuan pembeli rumah/kos-kosan
Penipu menghubungi korban yang menjual/mengkontrakkan/kos rumah kemudian penipu menelepon tertarik ingin membeli/menyewa dan memberikan bukti transfer palsu dengan nominal lebih dari harga kesepakatan. Contohnya kamu menyewakan rumah seharga Rp10 juta per tahun lalu si penipu memberikan bukti transfer Rp20 juta dan meminta kelebihannya ditransfer balik kepadanya yang sebenarnya si penipu tidak mengirimkan uang sama sekali. Hanya berupa bukti palsu saja, namun dia meminta korban untuk transfer kepadanya.

Ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh penipu melalui telepon menurut Ardy S.W. Official Blog sebagai berikut:
  1. Mengaku keluarga/saudara/teman
  2. Mengaku sebagai polisi/petugas
  3. Mengaku sebagai CS perbankan/aplikasi/perusahaan
  4. Meminta kode OTP
  5. Meminta transfer pulsa/uang/saldo
  6. Mengirimkan file APK
  7. Mengirimkan link phising

Tips agar terhindar dari penipuan lewat telepon:
  1. Apabila ada nomor yang tidak dikenal menelepon seluler/WhatsApp ditanya dahulu dari siapa, kalau tidak jelas bisa langsung diabaikan saja
  2. Selalu pastikan bahwa nomor tersebut adalah nomor dari CS asli perusahaan, jika memang mengaku dari perusahaan tertentu. Contoh mengaku dari telkomsel, cek di get contact atau cek di website resmi apakah benar itu nomor telkomsel atau bukan.
  3. Jangan pernah mentrasfer pulsa/uang/saldo apapun
  4. Jangan pernah memberikan kode OTP
  5. Jika di telepon mengarahkan klik sebuah link/apk, jangan pernah buka link/website/apk tersebut karena link beresiko phising/mencuri data ponsel

Dengan mengetahui 7 modus penipuan melalui telepon, 7 hal yang sering dilakukan oleh penipu serta 5 tips terhindar dari penipuan telepon, mudah-mudahan kita semua semakin waspada dan dihindarkan dari apapun modus penipuannya. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa para penipu selalu ada modus-modus baru karena penipuan selalu berbeda-beda modusnya mengikuti perkembangan zaman yang berujung menguntungkan penipu dan merugikan korban. Jadi, waspadalah.
Ardy Setyo W
Berbagi informasi, hiburan dan lowongan pekerjaan

Related Posts

Posting Komentar