Pada kesempatan kali ini, aku mau share pengalamanku dalam menabung atau berinvestasi di saham. Mendengar kata saham tentunya sudah tidak asing dengan istilah cut loss atau jual rugi. Jual rugi ini dilakukan karena dikhawatirkan saham tersebut semakin merugi bahkan bangkrut. Selain itu, jual rugi dilakukan karena memang adanya kebutuhan yang mengharuskan mengambil sahamnya dalam bentuk uang untuk dipergunakan.
Lalu sebenarnya apakah menabung di saham lebih baik daripada menabung di bank? Jawabannya adalah ya, jika kamu melakukan diversifikasi. Kamu bisa membeli bermacam-macam saham yang berbeda dengan sektor-sektor yang berbeda, misalnya bidang teknologi, manufaktur, pangan, kimia, dll. Dengan begitu kamu bisa lebih aman, apabila salah satu saham harganya turun, maka saham lain yang naik bisa menutup penurunan harga saham yang kamu miliki.
Baca juga: Kenalan dan Menabung Saham
Sesuai dengan judul berburu saham ipo : untung atau buntung? Aku akan memberikan pengertian dari ipo terlebih dahulu. Dilansir dari Bareksa, IPO (initial public offering) adalah penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan. Dalam IPO, perusahaan akan memperoleh dana dari masyarakat yang membeli efek yang diterbitkan oleh perusahaan. Sementara itu, masyarakat akan menjadi pemegang saham perusahaan.
Selama ini aku berinvestasi saham di aplikasi Stockbit. Mengapa aku pilih stockbit? Karena stockbit menurutku sangat simpel dan mudah digunakan, sama seperti aplikasi Bareksa. Stockbit langsung bisa terhubung dengan aplikasi Jago sehingga mudah dalam proses pembelian maupun penjualannya. Selain itu juga banyak sekali fitur-fitur yang mendukung dalam investasi saham sehingga sangat mudah bagi pemula.
Cara pembelian saham IPO juga sangat mudah dengan adanya fitur e-IPO yang menampilkan list saham e-IPO. Kamu dapat mengecek saham yang ongoing, upcoming, dan juga past. Untuk membeli saham e-IPO, kamu dapat memilih di bagian ongoing, kemudian kamu pilih saham yang ingin kamu beli. Ada pula saham yang bonus warran, ini sangatlah menguntungkan kita karena saham warran pasti untung selama aku mendapatkannya secara gratis dari hasil pembelian saham e-IPO di Stockbit.
Lalu sebenarnya apakah menabung di saham lebih baik daripada menabung di bank? Jawabannya adalah ya, jika kamu melakukan diversifikasi. Kamu bisa membeli bermacam-macam saham yang berbeda dengan sektor-sektor yang berbeda, misalnya bidang teknologi, manufaktur, pangan, kimia, dll. Dengan begitu kamu bisa lebih aman, apabila salah satu saham harganya turun, maka saham lain yang naik bisa menutup penurunan harga saham yang kamu miliki.
Baca juga: Kenalan dan Menabung Saham
Sesuai dengan judul berburu saham ipo : untung atau buntung? Aku akan memberikan pengertian dari ipo terlebih dahulu. Dilansir dari Bareksa, IPO (initial public offering) adalah penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang dan peraturan pelaksanaan. Dalam IPO, perusahaan akan memperoleh dana dari masyarakat yang membeli efek yang diterbitkan oleh perusahaan. Sementara itu, masyarakat akan menjadi pemegang saham perusahaan.
Selama ini aku berinvestasi saham di aplikasi Stockbit. Mengapa aku pilih stockbit? Karena stockbit menurutku sangat simpel dan mudah digunakan, sama seperti aplikasi Bareksa. Stockbit langsung bisa terhubung dengan aplikasi Jago sehingga mudah dalam proses pembelian maupun penjualannya. Selain itu juga banyak sekali fitur-fitur yang mendukung dalam investasi saham sehingga sangat mudah bagi pemula.
Cara pembelian saham IPO juga sangat mudah dengan adanya fitur e-IPO yang menampilkan list saham e-IPO. Kamu dapat mengecek saham yang ongoing, upcoming, dan juga past. Untuk membeli saham e-IPO, kamu dapat memilih di bagian ongoing, kemudian kamu pilih saham yang ingin kamu beli. Ada pula saham yang bonus warran, ini sangatlah menguntungkan kita karena saham warran pasti untung selama aku mendapatkannya secara gratis dari hasil pembelian saham e-IPO di Stockbit.
Ada beberapa tahapan proses e-IPO di Stockbit, yaitu: Penawaran Awal, Penawaran Umum, Penjatahan Efek, Distribusi Saham, dan IPO. Setelah itu kamu resmi menjadi pemegang saham yang telah IPO tersebut sesuai dengan pilihanmu. Sepanjang investasiku di saham, aku sangat menyukai saham IPO karena aku langsung mengetahui harga awal dari saham tersebut sebelum nantinya melantai di BEI.
Lantas saham IPO untung atau buntung? Jawabannya adalah bisa untung dan juga bisa buntung. Sebagai contoh saham GOTO mengalami penurunan yang signifikan sejak awal IPO seharga Rp 338 dan saat ini pada 11 Februari 2022 seharga Rp 105. Namun, banyak juga saham IPO yang mengalami kenaikan harga, bahkan kenaikannya 200-400% atau sampai 4x lipat bahkan lebih. Jadi, memilih saham memang perlu pengetahuan atas perusahaan yang nantinya kita akan membeli sahamnya.
Jangan sampai kita hanya asal beli saja atau ikut-ikutan orang lain membeli saham, tapi kita tidak mengetahui fundamental perusahaannya seperti apa. Minimal kita mengetahui perusahaan tersebut memang layak menjadikan kita sebagai pemegang saham disana. Kalau pendapat pribadiku adalah aku menyarankan menabung atau investasi di saham IPO dengan nominal yang tidak besar, jadi nominal kecil-kecilan saja Rp 100.000-1.000.000 tergantung uang yang kamu miliki. Kemudian membeli saham IPO beberapa, jadi jangan hanya satu saham saja, tapi beberapa saham sekaligus, masing-masing 10, 20, atau 30 lot sesuai yang kamu inginkan.
Selain saham IPO, kamu juga bisa menabung atau investasi di saham Blue Chip, seperti BBCA, TLKM, ASII, dan lainnya. Kemudian, kamu juga harus menempatkan tabungan atau investasimu pada beberapa tempat, seperti di saham, reksadana, deposito, sbn, bank konvensional, bank digital, emas, dan lainnya agar diversifikasi risiko. Seperti kata pepatah "Don't Put All your Eggs in One Basket".
Akhir kata, selamat berburu saham IPO dan mulai kebebasan finansialmu dari sekarang.
Posting Komentar