Kalian semua pastinya sudah mengetahui dengan suatu logam mulia yang bernama emas. Harganya yang cukup mahal, terlebih lagi dusaat pandemi corona bisa tembus hingga Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per gram-nya. Sebelumnya, aku mau memperkenalkan dahulu emas ke kalian agar lebih paham. Menurut Wikipedia, Emas dikenal sebagai logam yang langka dan memiliki sifat unik. Warnanya yang berkilau juga dipersepsikan orang sebagai sesuatu yang sangat bernilai dan digunakan sebagai alat pertukaran.
Mengacu kepada sifat uniknya, logam emas yang memiliki kadar kemurnian semakin tinggi akan semakin lunak logamnya. Oleh karena sifat logam yang terlalu lunak ini maka agak sulit bagi pengrajin untuk mempertahankan daya tahan barang tersebut ketika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu emas harus dicampur oleh logam lain seperti perak, tembaga dan logam lain sehingga menghasilkan perhiasan emas yang memiliki daya tahan tinggi dalam aktivitas sehari-hari.
Untuk mengenal emas, kita terlebih dahulu mengenal istilah "kadar" dalam emas. Kadar merupakan tingkat keaslian emas, atau jumlah kandungan kemurnian emas. Kadar emas dinyatakan dalam "karat". Kadar 24 karat dinyatakan sebagai emas murni.
Jadi emas kadar 23 karat berarti tingkat kemurniannya adalah 23/24 X 100% atau sekitar 95,8%.
Jadi bila emas kadar 22 karat dengan berat 15 gram maka kandungan emas murninya = 22/24 x 15 = 13.75 Gram.
Jenis Emas di pasaran :
1. Emas perhiasan
Emas perhiasan merupakan jenis emas yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bentuk kalung, gelang, cincin, anting, liontin, tiara, dan lain-lain. Kalau kamu berinvestasi untuk jangka pendek, sebaiknya jangan memilih emas perhiasan. Sebab, biasanya akan sulit untuk mendapatkan keuntungan. Untuk setiap pembelian emas perhiasan, selain dikenakan harga emas yang dihitung berdasarkan berat dan karatnya, kamu juga akan dibebani biaya pengolahan emas menjadi perhiasan. Ketika kamu menjual kembali emas tersebut, toko biasanya tidak mau membayar ongkos pembuatan perhiasan itu.
2. Emas batangan
Investasi emas yang cukup baik adalah dalam bentuk emas batangan. Di Indonesia, emas batangan yang cukup terkenal adalah emas bermerek Logam Mulia yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) dengan kadar emas 99,99 persen. Sebagai tanda keaslian, kamu akan mendapatkan sertifikat emas yang dibubuhi nomor seri, sesuai dengan nomor seri yang terukir pada emas batangan. Berbeda dengan emas perhiasan, emas batangan lebih mudah dijual kembali.
3. Koin emas
Koin emas adalah jenis emas yang berbentuk koin. Di Indonesia, ada dua jenis koin emas yang paling dikenal masyarakat, yaitu koin emas ONH (Ongkos Naik Haji) dan koin dinar emas. Koin emas ONH dimaksudkan sebagai alternatif bagi mereka yang ingin menabung sebagai persiapan untuk naik haji. Koin emas ONH bisa menjadi semacam garansi bagi orang-orang agar selamat dari inflasi, karena harga emas dipastikan ikut naik.
4. Emas Granule
Emas granule adalah emas yang berbentuk butiran-butiran. Emas ini jarang ditemui karena emas granule mungkin hanya dimiliki toko-toko emas atau para pengrajin emas. Karena sifat emas yang dapat dilebur tanpa mengubah nilainya, emas granule dapat di lebur untuk dijadikan berbagai macam jenis perhiasan emas.
5. Emas secara Online
Yaitu pembelian emas dengan melalui media Online atau Pialang, atau biasa disebut Trading Online. Biasanya emas seperti ini memanfaatkan margin, options ataupun metode lainnya.
Emas yang baik untuk investasi adalah emas murni 24 karat. Emas 24 karat ini tidak berbentuk perhiasan seperti kalung, cincin, gelang, dll. Karena perhiasan itu sudah ada campuran logam lainnya. Emas 24 karat adalah emas batangan. Sekarang sudah sangat banyak emas batangan di pasaran. Cara membelinya cukup mudah, bisa langsung ke toko emas, pegadaian, atau online di toko resmi emas.
Aku sarankan untuk membeli merk emas yang udah terkenal, yaitu Antam dan UBS. Emas Antam ini adalah produksinya BUMN sedangkan UBS ini produksi swasta. Keduanya sudah dilengkapi sertifikat yang menjadi satu dengan emas batangannya. Jadi untuk melihat keasliannya cukup scan barcodenya saja, atau masukkan serial numbernya di website Antam atau UBS.
Contoh gambarnya seperti ini:
Pertama kali aku menpunyai emas pada tahun 2018, aku membeli yang 1 gram. Setiap habis gajian ku sisihkan untuk beli emas 1 gram, akhirnya terkumpul beberapa gram. Cara ini sangat cocok untuk investasi, karena dulu aku beli emas harganya sekitar Rp 700.000-an sekarang sudah mencapai Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000-an tergantung toko dan fluktuasinya.
Kalau menabung atau investasi duit/uang sangat mudah untuk diambil, sedangkan investasi emas cukup membuat mager dicairkan. Dengan begitu, emas lebih layak untuk ditabung atau diinvestasikan dibandingkan uang yang sangat mudah habis.
Maka dari itu, menabung emas jauh lebih baik untuk menekan pengeluaran kamu. Selain bisa dijual, emas juga bisa digadaikan, sehingga kamu tidak perlu menjual dan tidak akan kehilangan emasmu selama masih bisa bayar gadai tersebut.
Berikut aku sajikan beberapa aplikasi online yang sangat aman diawasi OJK. Aplikasi yang bisa kamu pilih untuk investasi emas, caranya sangat mudah, bisa googling sendiri, lihat di youtube, atau langsung klik website resminya.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai aja dulu, yuk menabung atau investasi Emas.
Ditulis pada 11 Oktober 2020
Dimodifikasi pada 11 Desember 2022
Posting Komentar