Materi Biologi : Kelembaban Udara

Materi biologi tentang kelembaban udara yang dilengkapi dengan kutipan para ahli. Kelembaban adalah persentase kandungan uap air dalam udara.

Dalam kehidupan di bumi ini kelembaban udara merupakan salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kelembaban udara juga menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi dengan kelembaban yang ada di lingkungannya (Wiwik, 2012).

Kelembaban adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Semua uap air dalam udara itu berasal dari penguapan sedangkan penguapan itu sendiri adalah perubahan pase cair menjadi fase uap air yang ringan dan akan naik ke atmosfir . Dalam atmosfir senantiasa terdapat uap air dan kadar uap air ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Meskipun uap air hanya merupakan sebagian kecil saja dari semua atmosfir kira-kira 2% dari masa seluruhnya tetapi merupakan komponen udara yang penting dari segi cuaca dan iklim. Data klimatologi untuk kelembaban udara yang umum dilaporkan adalah kelembaban relative (RH) (Mustanil, 2011).

Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap aktifitas organisme di alam karenamerupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktifitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertical dan horizontal. Kelembaban relatif dapat dihitung dengan menggunakan berbagai metode dan instrumen. Ini adalah perhitungan untuk mengetahui berapa gram uap air dapat diadakan pada suhu tertentu. Biasanya udara, hangat, kapasitas yang semakin tinggi untuk menahan uap air. Setiap suhu tertentu memiliki batas memegang air, dan jumlah aktual air diselenggarakan di udara pada saat pengukuran dapat direpresentasikan dalam persentase (Umar, 2013).

Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara, yaitu:
  1. metode pertambahan panjang dan
  2. berat, pada benda-benda higroskopis, serta
  3. metode termodinamika.

Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut hygrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer (Gunarsih, 1990).

Menurut Bahri (2012) kelembapan udara menggambarkan kandungan uap air di udara. Kandungan uap air di udara (atmosfer) dapat diukur berdasar beberapa cara:

1. Kelembapan mutlak menggambarkan kandungan uap air dalam satu satuan massa udara.
Contoh : Kelembaban mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.

2. Kelembapan Spesifik, menggambarkan perbandingan massa uap air yang ada di udara dengan satu satuan massa udara. Contoh : Kelembapan spesifik udara = 12 g. kg-1

3. Tekanan Uap Air, menggambarkan tekanan vertikal uap air dalam udara
Bila kandungan uap air terus meningkat maka udara akan jenuh uap air dan
disebut tekanan uap air jenuh.

4. Kelembapan Relatif / Nisbi, menggambarkan perbandingan jumlah uap air di udara (kel aktual) dengan jumlah uap air maksimum di udara (kel potensial).

Bila kelembaban aktual dinyatakan dlm tekanan uap aktual (ea) dan kel potensial dinyatakan dlm tekanan uap jenuh (es), maka Kelembapan Relatif Udara = ea / es x 100 % .

Tekanan uap jenuh (es) bergantung pada suhu, bila suhu naik, es akan meningkat dan sebaliknya, sehingga pada ea yang tetap maka kelembapan relatif akan menurun bila suhu meningkat.

Bila nilai ea = es maka kelembapan relatif = 100 % dan suhu dimana tercapai nilai ea = es disebut suhu titik embun (dew point temperature).

5. Defisit Tekanan Uap, menggambarkan selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual (es - ea).

6. Sebaran Kelembapan Udara

a. Sebaran menurut Waktu:
Bila dikaitkan dengan penerimaan radiasi matahari di bumi maka akan ada polasebaran kelembapan uadara yang berbeda anatara siang dan malam hari. Pada siang hari energi radiasi matahari yang cenderung kuat, akan meningkatkan suhu udara. Pada kondisi tersebut bila tekanan uap aktual di udara tetap maka kelembapan relatif udara akan berkurang (rendah). Demikian sebaliknya pada malam hari. Kelembapan relatif yang tingi pada pagi hari pada saat suhu udara mencapai titik suhu terendah (lihat neraca radiasi & pola suhu pada perkuliahan sebelumnya) bila bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih rendah dari titik embun akan terbentuk embun. 

b. Sebaran Menurut Tempat:
Kelembapan nisbi menurut tempat tergantung pada suhu yang menentukan kapasitas udara untuk menampung uap air aktual di tempat tersebut. Kandungan uap air aktual di suatu tempat ditentukan oleh ketersediaan air dan energi untuk menguapkannya.

7. Kelembapan Dan Aktivitas Organisme.

Kelembaban tanaman dipengaruhi oleh permukaan daun dimana daun yang permukaannya lebar unruk mempercepat proses transpirasi. Kelembapan relatif udara dapat mendukung berkembangnya pertumbuhan penyakit tanaman. Contoh : Perkembangan spora Exobasidium vexans (penyakit cacar teh). Fase Pertumbuhan Kelembapan Relatif Udara (%) yaitu pelepasan spora, perkecambahan spora dan pertumbuhan. Hama Tanaman merupakan faktor pembatas penyebaran serangga karena berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan keaktifan serangga.

Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan potensi air antara udara dengan bahan padat tertentu. Jika suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan larutan air tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air dengan potensi air larutan. Potensi air udara berhubungan dengan kelembaban relatif udara tersebut (Lakitan, 2002).

Menurut Umar (2013) tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa faktor yaitu:
  1. Suhu
  2. Tekanan udara
  3. Pergerakan angin
  4. Kuantitas dan kualitas penyinaran
  5. Vegetasi
  6. Ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan).

Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin, 1994).
Ardy Setyo W
Berbagi informasi, hiburan dan lowongan pekerjaan

Related Posts

Posting Komentar